Hanya berbekal memanfaatkan media sosial sebagai media promosi, para petani Mangga Gadung Klonal 21 di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo berhasil mengirimkan hasil panennya ke mancanegara. Tidak hanya di lingkup Asia seperti Singapura dan Hongkong saja, melainkan juga sampai ke konsumen di benua Australia.
Hal tersebut terungkap dalam dialog interaktif di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Pasuruan, Jum’at (25/05/18) yang menghadirkan Ketua KIM Sumber Mangga Makmur Kecamatan Sukorejo, Sugiono, Kelompok Tani Mangga di Desa Wonokerto, Afif dan Pembina KIM Kabupaten Pasuruan sekaligus Kasi Kemitraan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Eka Maria Ulfa.
Sugiono menuturkan, berkat blog KIM Sumber Mangga Makmur yakni http//kimwonokertomanggamakmur.blogspot.co.id dan Facebook Sugi Ono, Mangga Gadung Klonal 21 yang merupakan salah satu potensi unggulan di Desa Wonokerto saat ini lebih dikenal masyarakat luas.
“Disamping melalui blog, media promosi Mangga Gadung Klonal 21 juga dilakukan melalui jejaring sosial Facebook dengan akun Sugi Ono. Ini sekaligus sebagai upaya antisipasi keterbatasan akses internet di Desa Wonokerto yang masih belum maksimal. Tapi keterbatasan ini tidak menjadikan terputusnya diseminasi informasi ke khayalak”, lanjutnya.
Sementara itu, Afif perwakilan kelompok petani Mangga Gadung Klonal 21 di Desa Wonokerto mengatakan, ia merasa sangat terbantu dengan pemanfaatan Facebook untuk memasarkan hasil panennya. Selain mempercepat proses transaksi jual-beli, melalui Facebook akun Sugi Ono, ia mengaku semakin banyak memperoleh pelanggan baru dari hasil jejaring pertemanan di Facebook.
“Masa panen Mangga sekitar bulan Oktober, November dan Desember dengan harga jual dari petani di kisaran Rp 35.000/kg pada saat musim panen. Sedangkan diluar musim panen berkisar antara Rp 50.000/kg. Jika di awal penjualan kami masih konvensional yang langsung menjual hasil panen ke tengkulak untuk kemudian didistribusikan ke konsumen, maka sejak ada Facebook KIM Sumber Mangga Makmur, kami lebih dimudahkan. Saya dan teman-teman petani Mangga lainnya sudah bisa menjual secara online ke konsumen”, tuturnya dengan sumringah.
Ditambahkan Pembina KIM Kabupaten Pasuruan, Eka Maria Ulfa, dibutuhkan keajegan dari seluruh anggota KIM Sumber Makmur agar terus meng-upgrade ketrampilan jurnalistik online yang selama ini telah diberikan Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, baik kemampuan publikasi dalam bentuk pemberitaan dilengkapi foto-foto yang bernilai jurnalistik maupun vlog berisi potensi Desa. Sehingga branding Mangga Klonal 21 lebih dikenal sebagai icon Kabupaten Pasuruan. (Eka Maria)